“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pengobatan Kanker Ganas Tabib Masrukhi

Salah satu pasien kanker payudara ganas

Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. 

Karena ini kami

Tabib Masrukhi Abu Tholib

Hadir berperan aktif membantu mengobati pasien Kanker Ganas 

Khususnya Kanker Payudara Ganas. 

Dengan metode pengobatan 

Formulasi Herbal Bedah Bathin

Insha Alloh Kanker Ganas bisa lebih cepat Sembuh Tuntas 

Tanpa Kehilangan Payudara

Untuk itu keluarga pasien Kanker Ganas harus pandai memilih memilah  pengobatan yang tepat. dan jika sudah berobat belum juga sembuh maka sebaiknya segera pindah gunakan metode lainya yang lebih baik. 

INTINYA DI MANAPUN PASIEN BEROBAT

  1. Jika dalam waktu satu bulan pengobatan belum juga ada perbaikan baik di lihat dari bentuk kanker atau rasa sakit nya. atau
  2. Kondisi penyakit Bertambah parah. atau
  3. Efek samping pengobatan membuat kondisi semakin parah, semakin lemah berat atau 
  4. Kanker Kambuh lagi  
Maka sebaiknya upayakan pengobatan di tempat kami. Insha Alloh dengan metode kami lebih efektif sembuhnya


Melalui metode kami Insha Alloh Penyakit Kanker Ganas bisa di sembuhkan lebih cepat dan Aman 
Tanpa Operasi, Tanpa Kemoterapi dan Tanpa Terapi Radiasi


KELEBIHAN METODE MULTI TERAPI
  • Tidak hanya Meningkatkan Imun, stamina dan Metabolisme tubuh.
  • Tidak hanya Mematikan sel kanker tanpa membunuh sel normal
  • Tetapi Insha Alloh Lebih cepat sembuh

PROSEDUR PENGOBATAN & BIAYA PENGOBATAN

LAMA PENGOBATAN
Untuk Kanker Payudara Rata rata 2 - 3 bulan sembuh, menyesuaikan berat ringan nya penyakit kanker dan kondisi pasien.

GRIYA MEDISTRA
Jl.Krida Mulya 27 
Kel.Kembaran Kulon 
Kab.Purbalingga - Jawa Tengah - Indonesia

INGAT !!  MENGOBATI KANKER GANAS BUTUH KEAJAIBAN 

Ingat Operasi : Hanya Benjolan yang terlihat yang dapat di angkat, Namun sel kanker yang tersembunyi tidak dapat di angkat, sehingga tingkat kekambuhan yang tinggi setelah operasi.

Ingat Kemoterapi : Dapat membunuh sel kanker dan sejumlah besar sel normal secara bersamaan.Proses pengobatannya sangat rumit dan memiliki efek samping yang serius, termasuk anemia berat, dll

Ingat Terapi radiasi : menggunakan sinar gamma, penyinaran langsung Co⁶⁰ untuk menghancurkan sel kanker. Ini pasti akan merusak sel normal, dan efek sampingnya juga sangat besar.Pada beberapa orang, radioterapi juga menyebabkan kanker baru muncul. Akibat penyumbatan tengkorak, jumlah radiasi yang masuk ke tumor sangat kecil, sehingga efek pengobatan tumor otak tidak efektif.

Dan Ingat Hingga kini belum ada satu obat yang terbukti medis dan efektif bisa menyembuhkan kanker  klik disini

TABIB MASRUKHI ABU THOLIB
Hadir Dengan Metode Multi Terapi 

Insha Alloh Penyakit Kanker Ganas Bisa di Obati lebih cepat sembuh dan Aman 
Tanpa Operasi Konvensial, Tanpa Kemoterapi dan Tanpa Terapi Radiasi

Semoga Alloh SWT menyembuhkan sakit saudari melalui metode kami
Silahkan Hubungi kami

KONSULTASI
TELP . 0856 0000 2006

Mengobati Kanker Ganas Membutuhkan Keajaiban

Penting : Bagi pasien yang sudah berobat belum juga sembuh, Wajib informasikan pada kami untuk memilihkan ramuan yang tepat. Terimakasih

Kemoterapi Prosedur dan Efek Samping nya

Kemoterapi atau kemo bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan sel kanker yang tumbuh di dalam tubuh. Meski pengobatan ini dapat membantu mengatasi penyakit kanker, kemoterapi juga memiliki efek samping yang tidak sedikit.

Pengobatan kemoterapi terdiri dari beberapa jenis. Oleh karena itu, jenis pengobatan kemoterapi yang diberikan akan bergantung pada jenis kanker, lokasi kanker, stadium kanker, penyebaran sel kanker, dan kondisi kesehatan pasien.

Kemoterapi, Begini Prosedur dan Efek Sampingnya - Alodokter

Efek samping yang ditimbulkan dari kemoterapi juga berbeda-beda. Beberapa orang bisa merasakan kelelahan, mual, sariawan, hingga rambut rontok sebagai efek samping kemoterapi yang ringan. Namun, ada pula yang memerlukan penanganan dokter dengan segera jika efek sampingnya cukup parah.

Memerangi Sel-Sel Berbahaya

Kemoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat.

Selain itu, kemoterapi memberikan ragam manfaat lain, seperti:

  • Memperkecil ukuran tumor ganas dan meringankan rasa sakit
  • Mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, sekaligus menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh lain (metastasis)
  • Menghancurkan semua sel kanker hingga sempurna dan mencegah kekambuhan kanker

Meski mampu menghancurkan sel kanker, kemoterapi juga dapat merusak sel sehat yang berada di sekitarnya. Sel sehat yang ikut rusak inilah yang dapat mengakibatkan efek samping. Namun, efek samping yang muncul umumnya akan segera menghilang setelah pengobatan kemoterapi dihentikan.

Jenis-Jenis Kemoterapi

Kemoterapi terkadang dilakukan sebagai satu-satunya upaya penanganan kanker. Namun, sering kali tindakan ini dilakukan bersamaan dengan operasi, terapi radiasi, atau terapi medis lain.

Kemoterapi umumnya dilakukan pada saat berikut ini:

  • Sebelum operasi atau terapi radiasi (kemoterapi neoadjuvant), agar ukuran tumor menjadi lebih kecil
  • Setelah operasi atau terapi radiasi, untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa
  • Ketika dilakukan terapi radiasi dan terapi medis, untuk memaksimalkan efek pengobatan

Metode kemoterapi yang dilakukan tergantung kepada jenis kanker yang diderita. Berikut ini adalah beberapa cara melakukan kemoterapi:

1. Topikal

Krim atau gel yang mengandung obat kemoterapi akan dioleskan pada kulit. Metode kemoterapi ini biasanya dilakukan untuk mengatasi jenis kanker kulit tertentu.

2. Oral

Beberapa kemoterapi dapat dikonsumsi dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan yang diminum.

3. Suntik

Obat kemoterapi injeksi dapat diberikan melalui suntikan pada otot atau lapisan lemak, misalnya di lengan, paha, atau perut.

4. Intraperitoneal (IP)

Obat kemoterapi langsung diberikan melalui prosedur operasi atau lewat selang khusus ke dalam rongga perut di mana terdapat usus, hati, dan lambung.

5. Intraarteri (IA)

Obat kemoterapi langsung dimasukkan ke dalam arteri yang menyalurkan darah ke kanker.

6. Intravena (IV)

Obat kemoterapi langsung dimasukkan ke pembuluh darah vena melalui alat, seperti kateter atau selang infus.

Efek Samping Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif dan terbukti mampu menyelamatkan jutaan jiwa. Namun, dibalik itu, kemoterapi juga memiliki efek samping yang beragam.

Efek samping dari kemoterapi bisa berbeda pada tiap orang, termasuk tingkat keparahannya. Efek samping ini dapat muncul karena obat-obatan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk membedakan sel kanker dan sel sehat. Akibatnya, sel sehat yang berada di sekitar sel kanker dapat ikut rusak dan menimbulkan sejumlah efek samping, seperti:

  • Rambut rontok
  • Nyeri
  • Tidak nafsu makan
  • Penurunan berat badan secara drastis tanpa direncanakan
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas dan kelainan detak jantung akibat anemia
  • Kulit kering dan terasa perih
  • Perdarahan, seperti mudah memar, gusi berdarah, dan mimisan
  • Sering sakit karena terinfeksi
  • Sulit tidur
  • Gangguan psikologis, seperti depresi, stres, dan cemas
  • Gairah seksual menurun dan gangguan kesuburan (infertiltas)
  • Rasa lelah dan lemah sepanjang hari
  • Konstipasi atau diare
  • Sariawan

Meskipun jarang terjadi, pada beberapa kasus, kemoterapi bisa menimbukan masalah yang lebih serius. Salah satunya adalah menurunnya kadar sel darah putih dengan cepat, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. Jika ini terjadi, Anda rentan mengalami sakit yang lebih parah.

Oleh karena itu, sebisa mungkin hindarilah kontak dengan orang yang sedang sakit atau terinfeksi selama Anda menjalani kemoterapi. Jika setelah kemoterapi Anda mengalami gejala, seperti demam di atas 37°C, diare, muntah-muntah, sulit bernapas, sakit dada, atau pendarahan, segera periksakan diri ke dokter.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Kemoterapi

Pengobatan kemoterapi umumnya dilakukan di rumah sakit guna memantau efektivitas dan kemungkinan munculnya efek samping. Sebelum kemoterapi dilakukan, dokter onkologi biasanya akan memeriksa kesehatan Anda secara menyeluruh, mulai dari tes darah hingga pemeriksaan Rontgen.

Seteleh pemeriksaan dilakukan, dokter akan menyusun perencanaan pengobatan, seperti menentukan jenis kemoterapi yang diterima hingga berapa kali kemoterapi dilakukan. Penyusunan rencana pengobatan ini akan bergantung pada jenis kanker yang diderita dan tujuan dari pengobatan.

Selama pengobatan kemoterapi, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter ketika ingin mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk obat alergi, herbal, atau pereda nyeri. Anda juga disarakan untuk mengindari konsumsi minuman keras setidaknya selama menjalani kemoterapi.

Meski tiap orang memiliki reaksi berbeda, sebagian besar orang akan merasakan letih dan lelah setelah menjalani kemoterapi. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menghindari menyetir kendaraan sendiri atau aktivitas yang memerlukan energi atau konsentrasi tinggi usai menjalani kemoterapi.

Sebisa mungkin, ajak anggota keluarga atau kawan untuk mendampingi serta menemani Anda pulang.

Mengobati penyakit berbahaya seperti kanker tidaklah mudah, termasuk saat menjalani sesi kemoterapi. Jadi, selama menjalani pengobatan ini, ikuti selalu saran dokter dan hindari hal-hal yang bisa mengganggu proses pengobatan agar hasilnya pun optimal.


Sumber : https://www.alodokter.com/perawatan-kemoterapi-dan-efek-sampingnya

Secara Modern 10 Kanker Ganas Belum ada obatnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain jantung dan stroke, kanker masih menjadi penyakit ganas yang menyebabkan kematian paling tinggi di dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tiga kanker yang paling banyak membunuh orang di seluruh dunia pada tahun 2020 adalah kanker paru-paru (1,80 juta kematian), kanker kolorektal (916.000 kematian) dan kanker hati (830.000 kematian).

Tapi itu bukan kanker paling mematikan, menurut Rebecca Siegel, MPH, direktur ilmiah senior penelitian pengawasan di American Cancer Society (ACS).

Peneliti kanker menentukan kelangsungan hidup dengan ukuran relatif 5 tahun. Ini merupakan presentase orang yang diharapkan bertahan hidup dari efek kanker tertentu, tidak termasuk risiko dari kemungkinan penyebab kematian lainnya, selama lima tahun setelah didiagnosis.

Ada beberapa jenis kanker yang paling mematikan, bahkan sangat rentan menyerang manusia tanpa mengenal kelompok usia maupun jenis kelamin. Kanker yang paling mematikan adalah kanker dengan kelangsungan hidup yang paling rendah

Kenapa belum ada obat kanker?

Hingga kini belum ada satu obat yang terbukti medis dan efektif bisa menyembuhkan kanker. Ada sejumlah alasan di balik hal ini. 

Alasan pertama, mengutip Live Science, adalah karena kanker bukan penyakit tunggal yang bisa diberantas dengan satu obat. Faktanya, ada ratusan jenis kanker.

"Kita akan membutuhkan ratusan jenis obat yang berbeda untuk menyembuhkan semua kanker," kata Siegel. 

Alasan lain mengapa sulit untuk menyembuhkan kanker adalah karena standar untuk menyembuhkan kanker sangat tinggi. Kanker dinyatakan sembuh jika tidak ada lagi jejaknya di dalam tubuh dan tidak akan pernah kembali atau tidak diharapkan untuk kembali. Tetapi bahkan ketika semua jejak kanker telah hilang, tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti bahwa itu tidak akan kembali.

Alasan terakhir adalah, meski ada pengobatan untuk kanker tertentu, tidak berarti pengobatan itu akan berhasil untuk semua orang. "Kanker setiap orang memiliki tanda molekuler yang unik dan merespons pengobatan secara berbeda dibandingkan dengan orang lain dengan jenis kanker yang sama," kata Siegel.

Berikut adalah beberapa kanker paling mematikan mengutip Live Science:

1. Kanker Pankreas Kanker pankreas dimulai di jaringan pankreas, yang membantu pencernaan. Kanker sistem pencernaan secara umum cukup mematikan. Jumlah pasien kanker pankreas yang bertahan hidup setelah lima tahun diagnosis kurang dari 50%. Ini membuat kanker pankreas menjadi jenis kanker yang paling mematikan. Sebagian besar kanker pankreas adalah kanker eksokrin, yang berarti kanker muncul di sel yang membuat enzim pencernaan. Dalam sedikit kasus, kanker muncul di sel endokrin pankreas yang membuat hormon seperti insulin atau disebut tumor neuroenokrin pankreas (NETs). Tipe kanker ini hanya 2 persen dari kanker pankreas pada umumnya dan memiliki kemungkinan sembuh yang jauh lebih baik. Bergantung dari seberapa jauh penyebarannya, dokter dapat mengobati kanker pankreas dengan pembedahan, radiasi, atau kemoterapi. Perawatan lain yang mungkin termasuk imunoterapi dan obat yang menargetkan molekul khusus untuk sel kanker.

2. Mesotheliom Mesothelium adalah lapisan sel yang melapisi rongga tubuh tertentu dan mengelilingi organ dalam. Meshotheliome merupakan kanker sel-sel ini. Tiga dari empat mesothelioma berkembang di mesothelium yang mengelilingi paru-paru atau pleura. Jenis kanker ini disebut mesothelioma pleura. Adapun, jenis mesothelioma paling umum terbentuk di peritoneum, jaringan yang melapisi perut dan mengelilingi banyak organ perut seperti perut dan hati. Jenis kanker ini disebut peritoneal mesothelioma. Mesothelioma jarang terjadi di jaringan yang mengelilingi jantung dan testis. Paparan terhadap asbes, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, adalah penyebab utama mesothelioma pleura ganas. Adapun perawatannya bergantung pada seberapa jauh perkembangannya, termasuk pembedahan, kemoterapi, radioterapi, terapi khusus, dan imunoterapi.

3. Kanker kantong empedu Kanker sistem pencernaan ini dimulai di kantong empedu. Kantung empedu, terletak di bawah hati, berkonsentrasi dan menyimpan empedu, yakni zat yang dibuat oleh hati yang membantu pencernaan. Batu empedu, meski kecil, secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker kandung empedu. Perawatan yang diberikan bergantung pada seberapa jauh kanker berkembang saat didiagnosis

4. Kanker Kerongkongan Kerongkongan mempunyai fungsi mengangkut makanan dari tenggorokan ke perut. Faktor risiko kanker kerongkongan meliputi usia, merokok, minum alkohol, hingga riwayat penyakit lambung. Perawatannya bergantung pada seberapa jauh kanker telah berkembang, seperti pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi, atau terapi yang menargetkan kondisi tertentu.

5. Kanker hati Kanker hati adalah salah satu bentuk kanker yang paling umum di seluruh dunia. Faktor risiko yang paling signifikan untuk kanker hati adalah hepatitis B kronis atau infeksi hepatitis C. Kedua infeksi ini ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah dan air mani. Kanker yang terkait erat yaitu kanker saluran empedu intrahepatik, yang terjadi di saluran yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil, di mana empedu membantu mencerna lemak dari makanan.

6. Kanker paru-paru Kanker paru-paru dan bronkial membunuh paling banyak orang di seluruh dunia. Merokok dan penggunaan produk tembakau adalah penyebab utamanya. Ada dua jenis utama kanker paru-paru non-sel kecil, yang paling umum, dan kanker paru-paru sel kecil yang menyebar lebih cepat. Hal terbaik yang dapat dilakukan pasien perokok untuk mempersiapkan pengobatan adalah berhenti merokok. Pengobatan untuk kanker paru-paru termasuk pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi dan terapi lainnya.

7. Kanker Pleura Ini adalah tipe kanker jaringan yang melapisi paru-paru, perut, jantung, dan organ lainnya. Mesothelioma kanker adalah bentuk paling umum, biasanya mempengaruhi paru-paru. Batuk, nyeri dada, dan sesak napas adalah gejala dari tipe kanker ini. Perawatannya termasuk operasi, radiasi dan kemoterapi. 

8. Leukemia Monositik Akut Leukemia monositik akut adalah subtipe dari jenis leukemia yang disebut leukemia myeloid akut (AML). Kanker ini berkembang dalam sel prekursor darah yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi sel sistem kekebalan yang disebut monosit. Monosit adalah bagian utama dari sistem kekebalan bawaan.  Perawatan untuk leukemia monositik akut yakni kemoterapi, transplantasi sel induk, atau terapi yang ditargetkan.

9. Kanker otak Pada orang dewasa, tumor otak jarang dimulai di otak, tapi seringnya menyebar dari kanker lain. Kanker otak umumnya disebabkan oleh kanker yang berasal dari tempat lain di tubuh. Pada anak-anak, sebagian besar tumor otak dimulai di otak. Satu-satunya faktor risiko tumor otak adalah riwayat keluarga dan paparan radiasi di kepala. Paparan radiasi biasanya terjadi selama pengobatan untuk beberapa kanker lainnya. Pengobatan untuk tumor otak tergantung pada jenis tumor dan seberapa besar kanker telah tumbuh pada saat didiagnosis.

10. Leukimia Myeloid Akut Leukemia berkembang dari sel induk di sumsum tulang. Jenis kanker ini terjadi ketika perkembangan sel darah terhenti dan sel menjadi kanker. Leukemia myeloid akut mengacu pada kanker yang berkembang di sel myeloid (berlawanan dengan sel limfoid), yang merupakan sel prekursor darah yang berpotensi berkembang menjadi sel darah merah, beberapa jenis sel darah putih, dan trombosit.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220913171824-33-371794/belum-ada-obatnya-ini-10-kanker-paling-ganas-mematikan

10 Makanan yang harus di batasi dan di larang Bagi Penderita Kanker

Selain faktor genetik atau keturunan, kanker juga dapat disebabkan oleh pola makan. 

Hal ini karena ada sejumlah makanan yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Makanan ini dikenal tidak sehat bagi tubuh karena selain kanker juga dapat menyebabkan penyakit lainnya. Selengkapnya simak daftar makanan yang dapat menyebabkan kanker dalam ulasan di bawah ini.

Daftar Makanan dan Minuman Pemicu Kanker

Beberapa faktor risiko kanker dapat dihindari. Itu artinya siapa pun dapat mengubah risikonya dengan melakukan perubahan pola makan. Hal ini karena makanan tertentu memiliki kaitan dengan risiko kanker yang lebih tinggi.

Berikut ini berbagai macam makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, di antaranya:

  1. Gorengan

Makanan bertepung yang dimasak pada suhu tinggi akan membentuk senyawa yang disebut akrilamida. Senyawa ini terbentuk saat menggoreng, memanggang, dan membakar.

Makanan bertepung yang digoreng mengandung akrilamida yang sangat tinggi. Ini termasuk produk kentang, seperti kentang goreng dan keripik kentang.

Akrilamida ditemukan bersifat karsinogenik dalam penelitian yang dilakukan pada tikus. Ini mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia. Akrilamida dapat merusak DNA dan menginduksi apoptosis, atau kematian sel.

Makan banyak gorengan juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kondisi ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan peradangan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kanker.

  1. Daging Merah dan Daging Olahan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging merah bersifat karsinogenik bagi manusia berdasarkan bukti yang menunjukkan hubungan antara konsumsi daging merah dan perkembangan kanker kolorektal.

Daging olahan juga sebagai karsinogen yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC).

  1. Gula dan Karbohidrat Olahan

Makanan manis dan karbohidrat olahan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Beberapa contoh makanan dan minuman memicu kanker, antara lain:

  • Minuman yang dimaniskan dengan gula.
  • Makanan yang dipanggang.
  • Pasta putih.
  • Roti putih.
  • Nasi putih.
  • Sereal manis.

Mengonsumsi makanan manis dan bertepung dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Kedua kondisi tersebut dapat memicu peradangan dan stres oksidatif. Hal ini dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.

Asupan gula dan karbohidrat olahan yang tinggi juga dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, mungkin merupakan faktor risiko kanker kolorektal.

  1. Makanan Kaleng

Sebagian besar kaleng makanan dilapisi dengan produk yang dikenal sebagai bisphenol A (BPA). Studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa bisphenol A terlibat dalam mengubah sel-sel otak. 

 

Sebagian besar barang plastik, lembaran termal, saluran air yang kita temui sehari-hari juga dilapisi oleh BPA. Pada manusia, BPA diketahui meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat.

 

Untuk menjaga keluarga dari kanker, Anda aman dari risiko kanker apabila mengonsumsi  sayuran segar atau beku.

 

  1. Microwave Popcorn

Beberapa kantong popcorn microwave dilapisi dengan bahan kimia yang terurai menghasilkan asam perfluoroctanoic (PFOA). PFOA telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hati, prostat, dan lainnya. 

Bahan kimia lain yang digunakan dalam perasa mentega buatan, diacetyl, dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. 

Untuk menghindari efek buruknya, sangat mudah untuk membuat popcorn microwave sendiri dengan kantong kertas dan sedikit minyak kelapa. 

Ketika makanan yang diasap dimasak pada suhu tinggi, nitrat yang ada diubah menjadi nitrit berbahaya, sehingga meningkatkan risiko kanker. 

  1. Asinan, Acar, dan Makanan Asap

Asinan atau acar mengandung beberapa bahan pengawet dan nitrat yang dapat bersifat karsinogenik, Secara khusus, mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko kanker perut dan kerongkongan, serta kanker tiroid dan ovarium pada beberapa wanita.  

Ketika makanan yang diasap dimasak pada suhu tinggi, nitrat yang ada diubah menjadi nitrit berbahaya, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker. Misalnya ketika daging diasapi, dan cairan lemaknya menetes dan asap menyelimuti daging. Hal itu akan membentuk karsinogen. Dua jenis karsinogen tersebut adalah amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik, yang berasal dari asap. 

  1. Ikan Hasil Budidaya

Ikan yang dibudidayakan adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker. Misalnya salmon yang dibudidayakan secara komersial dalam jumlah besar, mereka diberikan antibiotik, antivirus, pestisida, dan banyak bahan kimia karsinogenik lainnya. 

Bahan kimia karsinogenik tersebut digunakan untuk mencegah wabah virus, parasit, dan bakteri tertentu yang terjadi ketika ikan diisi hingga penuh di ruang kecil. 

Salmon budidaya juga rendah kandungan lemak omega 3 dibandingkan salmon liar. Lemak omega 3 dianggap dapat melawan sel kanker. 

  1. Alkohol

Meskipun meminumnya dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, konsumsi alkohol secara berlebihan adalah penyebab utama kanker. 

Sebuah meta-analisis tentang konsumsi alkohol dan risiko kanker menemukan adanya hubungan antara konsumsi alkohol berlebihan dan peningkatan risiko kanker mulut, usus besar, hati, dan kanker lainnya. 

  1. Soda dan Minuman Berkarbonasi

Menurut penelitian di Johns Hopkins School of Medicine, telah menemukan bahwa 4-MeI – pewarna karamel dalam soda berwarna lebih gelap – terbukti menyebabkan atau meningkatkan risiko kanker. 

Meskipun produsen soda atau minuman berkarbonasi menganggap bahan kimia tersebut sebagai produk sampingan dari produksi soda, 4-MeI yang tercantum pada kemasan sebagai zat yang diketahui bersifat karsinogen dan secara aktif dilabeli karsinogen pada produk makanan yang diketahui mengandung zat pewarna tersebut.

  1. Minuman dan Makanan Instan ( mie Instan )

Menurut penelitian bahwa makanan dan minuman instan kemungkinan mengandung akrilamida, senyawa yang dapat meningkatkan risiko kanker. 

Akrilamida juga terbentuk ketika makanan berkarbohidrat – salah satunya kentang- yang diolah dengan suhu tinggi.

Bahan lainnya yang terkandung dalam makanan atau minuman instan kemungkinan dapat memicu kanker. Adapun bahan-bahan tersebut, seperti bahan pengawet, pemanis buatan, dan sodium nitrit.

Itulah berbagai macam makanan yang dapat memicu kanker yang perlu Anda hindari. Apabila Anda gemas mengonsumsi makanan tersebut, sebaiknya dibatasi atau hindari jika tidak ingin terkena kanker.

sumber : dari berbagai Sumber terpercaya

Disclaimer :

Kesabaran Ketenangan dan kepatuhan pasien selama pengobatan Kanker Ganas, serta dukungan keluarga pasien sangat mempengaruhi tingkat kesembuhan penyakit. Berdoa dan Berobatlah yang benar Insha Alloh lebih cepat sembuh jika di bandingkan. Simpanlah alamat kami . WA : 0823-3222-2009